Jajaran manajemen PSCS akan menjual klub kebanggan
masyarakat Cilacap kepada sejumlah perusahaan swasta yang ada di
wilayah Kabupaten Cilacap. Selain menawarkan kepemilikan klub kepada PT
Holcim Indonesia Tbk Cilacap Plant, manajemen juga memberikan
kesempatan kepada PLTU Karangkandri untuk melakukan negosiasi....
Keputusan untuk menjual PSCS kepada pihak swasta ini dilakukan menyusul
begitu besarnya biaya untuk mengarungi kompetisi profesional di Liga
Indonesia. Di musim 2012/2013 kemarin, PSCS setidaknya harus
menghabiskan dana sekitar Rp 4 miliar rupiah untuk memenuhi kebutuhan
tim berjuluk Laskar Nusakambangan ini.
Ketua Umum PSCS
Cilacap, Drs Farid Ma’ruf MM mengatakan, penjualan klub PSCS ini
dilakukan agar tim kebanggan Cilacap ini bisa terus bersinar dalam
kancah persepakbolaan nasional. Untuk itu, pihaknya akan secepatnya
melakukan negosiasi dengan PT Holcim maupun dengan pihak swasta lainnya
seperti PLTU Karangkandri.
“Untuk format kepemilikan, bisa
50:50. Jadi kebutuhan tim bisa dibiayai separuhnya oleh Holcim ataupun
PLTU. Hal ini demi kemajuan prestasi PSCS. Mengingat begitu berat
menggalang dana untuk satu musim kompetisi,” katanya.
Farid
menambahkan, jika akuisisi kepemilikan klub bisa diambil alih sebesar
50 persen oleh PT Holcim misalnya, maka jajaran manajemen akan dirombak
total. Untuk posisi Ketua Umum bisa tetap dari PSCS, sementara di level
manajer, bendahara ataupun sekretaris bisa diambilkan dari orang Holcim.
“Jadi kita kolaborasi dengan pihak swasta tersebut. Nanti pengurusnya
sebagian dari PSCS dan sebagian lagi dari Holcim. Tentunya harus
orang-orang profesional yang menempati pos-pos strategis di klub ini,”
katanya.
Jika nanti ada kesepakatan dengan PT Holcim, kata
Farid, nama PSCS pun bisa diubah. Apabila selama ini nama yang dipakai
PSCS Cilacap, maka jika kolaborasi tersebut menjadi kenyataan, maka
nama nya bisa diganti PSCS Holcim Cilacap.
“Dengan kolaborasi
seperti ini, pendanaan bisa maksimal dan tentunya akan berimbas pada
pembelian pemain yang lebih berkualitas. Sehingga ekspektasi masyarakat
maupun suporter yang ingin melihat PSCS naik ke kasta tertinggi
sepakbola tanah air dapat terwujud. Paling tidak untuk musim kompetisi
mendatang,” katanya.
Mengenai berapa besaran anggaran yang
harus disiapkan oleh perusahaan swasta jika ingin mengakusisi
kepemilikan saham PSCS hingga 50 persen, kata Farid, pihaknya belum
melakukan perhitungan. Pihaknya berjanji akan melakukan perhitungan
agar bisa digunakan sebagai gambaran pihak swasta perihal pengelolaan
PSCS selama ini.
“Angkanya kita sesuaikan dengan kebutuhan tim
nantinya. Kita memang belum lakukan perhitungan. Tapi secepatnya akan
kita lakukan. Tak hanya Holcim, pihak lain juga kita berikan kesempatan
yang sama. Yang jelas punya visi dan cita-cita untuk memajukan PSCS.
PLTU Karangkandri juga boleh jika ingin memiliki PSCS,” katanya.
Kami Mengapresiasi Manajemen
PT Holcim Indonesia Tbk Cilacap Plant mengapresiasi rencana manajemen
PSCS untuk menjual sebagian kepemilikan klub kepada pihak swasta. Namun
demikian, PT Holcim akan mengkaji terlebih dahulu sebelum nantinya
terjadi pembicaraan dengan jajaran manajemen PSCS.
Hal
tersebut dikatakan Corporate Communicatin PT Holcim Indonesia Tbk
Cilacap Plant, Deni Nuryandain kepada SatelitPost, Rabu (11/9).
Menurutnya, pihaknya sangat setuju jika klub kebanggan masyarakat
Cilacap bisa semakin maju. Namun, soal keterlibatan PT Holcim dalam
klub PSCS tidak bisa dilakukan secara serta merta. Tetapi harus melalui
kajian mendalam terbelih dahulu.
“Kami mengapresiasi keinginan
dari Manajemen PSCS. Kami juga sangat setuju jika PSCS terus maju.
Apalagi klub ini menjadi kebanggaan seluruh masyarakat Cilacap. Soal
kepemilikan klub, kami akan mengkaji lebih dalam dengan jajaran
manajemen Holcim untuk memastikan sejauhmana keterlibatan Holcim yang
sebaiknya dilakukan,” kata Deni. (amron)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar